Bupati Tanggamus Ikut Hadiri Perlombaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2022 di Pekon Talang Jawa kecamatan Pulau Panggung
Tanggamus--Bupati Tanggamus beserta rombongan hadir Gabungan lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2022 di Pekon Talang Jawa kecamatan Pulau Panggung (Rabu 02/02/22).
Hadir dalam kegiatan tersebut antra lain : Hj. Dewi Handajani , SE., MM. (Bupati Kab Tanggamus)Dhani Riza Efriansyah (Kadis Perternakan dan perkebunan kab
Tanggamus)Catur Dewantara.(Kadis Ketahanan Pangan kab Tanggamus)
Drs Talud (Camat Pulau Panggung)Serma
Lamili (Babinsa 424-08/Ppg mewakili Danramil424-08/Ppg)Musoholi(PJ kepala Pekon talang Jawa)Serta kelompok wanita tani se-Kec.Pulau Punggung
Ketua kwt Helna Wati dalam laporan nya menyampaikan mengucapkan banyak terima kepada ibu Bupati beserta rombongan dalam rangka lomba kelompok wanita tani yang ada di Pekon talang Jawa kecamatan pulau panggung, dapun tujun lomba kwt ini sebagai ajang silatur Rahmi untuk memberikan supor kepada kwt yang ada di kecamatan pulau panggung ini.
Sementara Bupati Kab Tanggamus Hj. Dewi Handajani , SE., MM.dalam sambutannya menyampaikan Pada Kegiatan Gabungan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Pekon Talang Jawa Kecamatan Pulau Panggung,Saya merasa bahagia dan bangga dapat bertemu dengan ibu-ibu yang tergabung dalam KWT, yang menurut Saya adalah sekelompok para perempuan tangguh karena disela-sela kewajibannya mengurus rumah tangga, juga melakukan usaha-usaha dibidang pertanian, turut serta bersama suami atau bapak mengelola lahan pertanian dan
perkebunan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, meningkatkan pendapatan keluarga serta menjaga ketahanan pangan warga masyarakat seluruhnya.
KWT Tunas Muda dan KWT lainnya di Pekon Talang Jawa mengadakan kegiatan berupa lomba-lomba, seperti Lomba Tanaman, Lomba Sangria Kopi Manual dan Lomba Tumpeng. Lomba yang diadakan lbu-ibu dan remaja gabungan KWT ini sangat baik dilaksanakan, karena dengan moment ini akan terbangun komunikasi dan silaturahmi lebih erat lagi antar sesama anggota KWT, persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat seperti para anggota KWT tetap terjaga.
Siapapun nanti yang Menang atau Kalah tidaklah masalah karena itu bukanlah tujuan, terpenting kebersamaan dan kekeluargaan diantara kita terus ada.
Dampak positif lainnya adalah masing-
masing kelompok akan terpacu untuk menampilkan dan membuat inovasi yang lebih baik. Inovasi dan keahlian inilah yang nantinya berguna dalam menunjang produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di daerah kita tercinta ini Selanjutnya saya berharap kepada para anggota KWT agar dalam kegiatan usaha pertanian, dapat menciptakan suatu terobosan dan inovasi sehingga hasil komoditas pertaniannya dapat bernilai lebih.
Jangan hanya menjual atau memasarkan hasil pertanian atau hasil perkebunannya saja, namun menjadi bahan baku agar diolah sedemikian rupa sehingga menjadi komoditas lain yang memiliki nilai jual tinggi.
Misal petani Kopi, kalau menjual biji kopi langsung maka harganya ditentukan oleh pembeli. Namun kalau biji kopi diolah, menjadi bubuk kopi yang memiliki citarasa berbeda, maka nilai jualnya tentu akan lebih tinggi.
Terlebih lagi ibu-ibu KWT ini memiliki sendiri kedai atau Warung Kopi di sekitar tempat tinggalnya, tentu nilai harga dan keuntungan akan semakin tinggi pula. Begitu juga dengan petani jahe, kalau kita jual jahe saja, harganya bisa naik turun, karena pembeli yang menentukan harga.
Tetapi jika kita jual dalam bentuk serbuk, maka ibu-ibu anggota KWT yang menjual, yang bisa menentukan harga. Artinya, kalau kita mau mengolah sedikit saja maka keuntungannya berlipat, apalagi kalau kita mengolah lebih. Kemasan juga dibuat penampilan yang baik dan menarik.
Pemerintah Daerah akan senantiasa berupaya serius memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat. Pemerintah Daerah juga senantiasa merespon persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Ini tentu menjadi komitmen kami pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan visi dan misi kami guna memberikan kesejahteraan taraf hidup masyarakat secara merata.
(AC)